TUJUAN
- Peningktan SDM.
- Peningkatan Sistem Informasi terpadu pada tata kelola sekolah.
- Peningkatan Kerjasama IDUKA melalui link and match penyelarasan kurikulum, narasumber industri (Guru Tamu), rekruitmen, pendampingan kewirausahaan, supervisor pada model pembelajaran Teaching Factory, bantuan alat dan bahan.
- Peningkatan Uji Sertifikasi bagi pendidik dan peserta didik.
- Mengoptimalkan produk atau jasa kearifan lokal hasil peserta didik.
- Mengoptimalkan kolaborasi atau kerjasama dengan perguruan tinggi, instansi dan dinas lainnya.
SASARAN MUTU SEKOLAH
Menjadi Sekolah Rujukan Terpadu yang Mengedepankan Prestasi Melalui :
- Meningkatkan 20% setiap tahun mulai tahun pelajaran 2017/2018 nilai sikap sangat baik (A) untuk peserta didik sampai dengan tahun 2019.
- Menambah 4 (empat) kompetensi keahlian mempunyai sertifikasi LSP di tahun 2018.
- Menambah 20 MOU dengan mitra nasional dan 2 mitra internasional di tahun 2018.
- Mengimplementasikan SPMI kedalam sistem ISO 9001:2015 di tahun 2018.
- Mengoptimalkan 100% pemanfaatan ICT di seluruh kegiatan sekolah di tahun 2017.
- Meningkatkan 80% keterlibatan warga sekolah untuk membiasakakn hidup bersih dan sehat di tahun 2017.
Tujuan Satuan Pendidikan
1. Menghasilkan lulusan yang adaptif terhadap perubahan zaman.
2. Terwujudnya pembelajaran berbasis kurikulum industri, Mengembangkan
model pembelajaran teaching factory berbasis produk yang inovatif,
kreatif dan berdaya saing mengacu pembelajaran abad 21.
3. Meningkatnya Sarana dan Prasarana sekolah berbasis industri dan industri 4.0.
4. Meningkatnya kompetensi kebekerjaan peserta didik melalui
Praktik Kerja Lapangan (PKL) minimal selama 6 bulan
5. Meningkatnya kompetensi kewirausahaan peserta didik melalui kegiatan
Production House 9 (PH 9) dan Teaching Factory (TEFA).
6. Tercapainya sertifikasi kompetensi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1
yang optimal dan mengupayakan sertifikasi melalui CATC bagi peserta didik.
7. Meningkatnya pengelolaan berbasis data IT.
8. Meningkatnya kompetensi profesional dan pedagogik pendidik melalui magang guru,
In house training (IHT), Workshops di dalam dan luar negeri.
9. Tercapainya sertifikasi kompetensi melalui Uji kompetensi berbasis
produk dan jasa dari dunia kerja yang optimal bagi peserta didik.
10. Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan melalui kegiatan
kerohanian bagi peserta didik.
11. Meningkatnya kedisiplinan, kemandirian dan kepemimpinan melalui
kegiatan OSIS dan ekstrakurikuler bagi peserta didik.
12. Membudayakan literasi, 3S (Senyum, Sapa, Salam) dan
3R (Reduce, Reuse, Recycle) kepada seluruh warga sekolah.
2. Terwujudnya pembelajaran berbasis kurikulum industri, Mengembangkan
model pembelajaran teaching factory berbasis produk yang inovatif,
kreatif dan berdaya saing mengacu pembelajaran abad 21.
3. Meningkatnya Sarana dan Prasarana sekolah berbasis industri dan industri 4.0.
4. Meningkatnya kompetensi kebekerjaan peserta didik melalui
Praktik Kerja Lapangan (PKL) minimal selama 6 bulan
5. Meningkatnya kompetensi kewirausahaan peserta didik melalui kegiatan
Production House 9 (PH 9) dan Teaching Factory (TEFA).
6. Tercapainya sertifikasi kompetensi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1
yang optimal dan mengupayakan sertifikasi melalui CATC bagi peserta didik.
7. Meningkatnya pengelolaan berbasis data IT.
8. Meningkatnya kompetensi profesional dan pedagogik pendidik melalui magang guru,
In house training (IHT), Workshops di dalam dan luar negeri.
9. Tercapainya sertifikasi kompetensi melalui Uji kompetensi berbasis
produk dan jasa dari dunia kerja yang optimal bagi peserta didik.
10. Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan melalui kegiatan
kerohanian bagi peserta didik.
11. Meningkatnya kedisiplinan, kemandirian dan kepemimpinan melalui
kegiatan OSIS dan ekstrakurikuler bagi peserta didik.
12. Membudayakan literasi, 3S (Senyum, Sapa, Salam) dan
3R (Reduce, Reuse, Recycle) kepada seluruh warga sekolah.