Mereduksi Perilaku Plagiarisme Dengan Metoda Biblio Konseling Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Di Masa Pandemi COVID-19
oleh smk negeri 9 · Dipublikasikan · Di update

Abstrak : Meluasnya wabah pandemi COVID-19 khususnya di Indonesia telah membawa dampak pada berbagai sektor kehidupan. Khususnya dibidang pendidikan pemerintah menetapkan kebijakan untuk melakukan Belajar Dari Rumah (BDR). Berbagai perubahan yang serba tidak menentu menimbulkan permasalahan bagi peserta didik seperti kesulitan sinyal internet, sulit membagi waktu dengan aktivitas dirumah, tugas yang menumpuk, bosan, dan jenuh karena sudah lama tidak bertemu dengan teman-teman. Sedangkan dari sisi guru yang menjadi permasalahan adalah sulitnya mengontrol peserta didik dan banyaknya siswa yang melakukan copy paste terhadap tugas sekolah. Hal ini tidak dapat dibiarkan karena perilaku ini dikategorikan plagiarisme. Untuk itu diperlukan bimbingan kelompok sebagai salah satu usaha mengatasi permasalahan tersebut. Teknik yang diambil dalam penelitian ini adalah Biblio Konseling. Dari hasil pengamatan setiap siklus selama pelaksanaan telah membantu penulis dalam melakukan Penelitian Tindangan Konseling untuk menurunkan tingkat plagiarisme dari anggota kelompok.
Kata Kunci : Bimbingan kelompok, Biblio Konseling, Penelitian Tindakan
I. PENDAHULUAN
Pembelajaran secara online atau dikenalkan dengan istilah Belajar Dari Rumah (BDR) dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi khususnya internet diberlakukan untuk semua jenjang pendidikan tanpa kecuali mulai dari TK, SD, SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi. Perubahan yang sangat cepat diberbagai bidang akibat Pandemi ini dirasa begitu mendadak yang membuat semua orang harus menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan kondisi yang unpredictable. Begitu juga bagi siswa, orang tua dan guru yang harus beradaptasi dari pembelajaran tatap muka secara langsung menjadi pembelajaran yang harus dilakukan secara Virtual. Adalah menjadi hal wajar ketika semua pihak merasa kewalahan dengan berbagai tugas sekolah.
Media yang digunakan di sekolah untuk kegiatan BDR diantaranya yaitu What’sApp, Instagram, Youtube, Google Classroom, Google Meet, Google Form, dan Google Drive. Berbagai permasalahan muncul dari sisi peserta didik seperti : kesulitan sinyal internet, sulit membagi waktu dengan aktivitas dirumah, tugas yang menupuk dari guru, bosan, jenuh karena sudah lama tidak bertemu dengan teman dan lain-lain. Sedangkan dari sisi guru salah satu yang menjadi permasalahan adalah banyaknya siswa yang melakukan copy paste tugas temannya. Ternyata kasus seperti ini tidak hanya terjadi pada satu bidang saja, akan tetapi terjadi juga pada mata pelajaran lainnya.
Kondisi seperti itu tentu saja tidak dapat dibiarkan terus berlangsung tanpa ada perbaikan. Karena perliaku copypaste dapat digolongkan sedalam plagiarism terhadap hak cipta orang lian. Kemudahan akses informasi terhadap internet tidak lantas dengan mudahnya menCopy materi lalu memPastenya kedalam jawaban tugas. Pemberian tugas terhadap proses berpikir terhadap suatu materi. Sudah bukan rahasia lagi bahwa bangsa Indonesia minat bacanya masih sangat rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini tentu sangat disayangkan, menginat akan berpengaruh terhadap karakter peserta didik dalam dunia pendidikan.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini difokuskan untuk mengkaji efektivitas biblio konseling untuk mereduksi perilaku plagiarisme.
II. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk kedalam penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK), yang secara sederhana dapat diartikan sebagai penelitian yang dilaksanakan dalam lingkup bimbingan dan konseling. PTBK meruakan pengembangan dari penelitian tindakan kelas yang sudah dikenal luas dikalangan guru mata pelajaran.
Burn (1999) penelitian tindakan merupakan penerapan penemuan fakta pada pemecahan masalahan dalam situasi sosial dengan pandangan untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan didalamnya, yang melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti, praktisi, dan orang awam.
Oleh karena itu penelitian ini tidak direncanakan sejak awal seperti karya ilmiah lainnya. Melainkan diprogram setelah hasil dan proses belajar mengajar dirasakan ada masalah atau kekurangan.
Kart Lewin (1946) merupakan penggagas dan dianggap sebagai penemu PTK. Lewin menggambarkan PTK dalam siklus langkah-langkah perencanaan perubahan, memasukan rencana kedalam tindakan, mengamati apa yang terjadi, dan merumuskan ulang rencana berdasarkan apa yang terjadi.
Selanjutnya Kemmis dan MCTaggart mempopulerkan PTK yang dikenal dengan sebutan “Spiral reflektik diri”. proses PTK dapat dijelaskan berdasarkan langkah-langkah berikut : merencamakan perubahan (Planning a Change), bertindak dan mengamati proses dalam konsekuensi dari perubahan (acting and observing the proses and consequences of the change), refleksi proses dan konsekuensi ini dan kemudian (reflekting on these proccesses and consequences, and then), perencanaan ulang (re-planning), bertindak dan mengamati (acting and observing), refleksi dan seterusnya (reflecting and so on).
1. Perencanaan
Adapun kegiatan dalam perencanaan ini meliputi hal-hal sebagai berikut : Studi pendahuluan terhadap jenis plagiarisme yang dilakukan oleh peserta didik. Merencanakan pembelajaran dengan membuat RPL bimbingan kelompok. Membuat soal tes akhir siklus. Membuat lembar observasi aktivitas peserta didik ketika pembelajaran online. Merencanakan pembentukan kelompok. Membuat kesepakatan dengan guru mitra.
2. Implementasi Tindakan
Tahap implementasi tindakan merupakan tahap pelaksanaan dalam proses bimbingan kelompok dikelas
3. Observasi dan Interpretasi
Observasi dilakukan oleh teman sejawat. Lembar pengamatan dipergunakan untuk mengukur dan mengobservasi aktivitas belajar siswa serta aktivitas peneliti pada saat pembeljaran online berlangsung.
4. Analisis dan Refleksi
Refleksi dilaksanakan dengan segera setelah tahap implementasi/tindakan dan observasi selesai. Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat mendiskusikan hasil dari bimbingan kelompok yang sudah dilaksanakan.
5. Siklus dan Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan rincian sebagai berikut : Siklus 1 terdiri dari Perencanaan, Tindakan dan Observasi 1 pada siklus 1 pertemuan 1. refleksi 1 terhadap siklus 1 pertemuan 1. Evaluasi 1 berdasarkan siklus 1 pertemuan 1.
Siklus 2 terdiri dari perencanaan. Tindakan dan observasi 1 pada siklus 2 pertemuan 1. Refleksi 1 terhadap siklus 2 pertemuan 1.
III. HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK) dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul pada masa Pandemi COVID-19. Sebelum melaksanakan PTBK ini telah dilakukan wawancara dan observasi bersama beberapa guru mata pelajaran yang ada di sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi disimpulkan bahwa sebagian besar peserta didik Kelas X melakukan copy paste tugas baik itu dari internet maupun dari temannya. Dan hal ini tidak terjadi pada satu mata pelajaran saja, akan tetapi terjadi juga di mata pelajaran yang lainnnya. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti mengambil beberapa peserta didik untuk dijadikn sample penelitian yang selanjutnya diberikan layanan tindakan dalam bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik biblio konseling. Peserta didik yang dijadikan Anggota Kelompok berjumlah 7 Orang yaitu : ANZ, ARL, GH, NDZ, RR, SA, ZA.
Peneliti ini dilaksanakan di kelas X BS SMK Negeri 9 Bandung tahun pelajaran 2020/2021 pada semester ganjil (1) yang dilakukan melalui 2 siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 20 Oktober 2020 secara luring dengan alokasi pertemuan 1 jam pelajaran 1×30 Menit. Sedangkan siklus kedua, dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 28 Oktober 2020 secara daring dengan alokasi waktu yang sama yaitu 1 jam pelajaran 1×30 Menit.
B. Laporan Tindakan Penelitian
Perencanaan Siklus 1
Adapun perencanaan pada siklus 1 adalah sebagai berikut :
- Berkonstribusi dengan Dosen Pembimbing dan Guru Pamong mengenai metoda bimbingan kelompok dengan teknik biblio konseling dalam mengatasi permasalahan plagiarisme dikalangan peserta didik.
- Menentukan waktu pelaksanaan tindakan.
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL).
- Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
- Membuat skenario pembelajaran.
- Membuat lembar kerja Peserta Didik (LKPD).
- Mencari aplikasi untuk mengecek tingkat palgiarisme.
Perencanaan Siklus 1
Tindakan dalam siklus 1 dilaksanakan dalam satu kali pertemuan pada hari Selasa, Tanggal 20 Oktober 2020. Pertemuan dilakukan dengan tetaep mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, seperti memakai masker, menjaga jarak aman dan tidak melakukan kontak fisik secara langsung.
Pertemuan ini dimulai pada pukul 11.00 s/d 11.45. Semua anggota kelompok hadir 7 orang yang semuanya perempuan. Konselor atau guru BK bertindak sebagai pimpinan kelompok dengan didampingi oleh guru mitra yang bertindak sebagai observer. Pelaksanaan bimbingan kelompok dilakukan dalam tiga tahap, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Setiap kegiatan terdiri dari proses-proses dan urutan yang terdapat didalam Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL).
Pengamatan dan Observasi Siklus 1
Berikut adalah tabel hasil observasi keaktifan peserta didik dalam mengikuti bimbingan kelompok.

b. Hasil Uji Plagiarisme

Refleksi Siklus 1
a) Refleksi Aktivitas Guru
Berdasarkan observasi bimbingan kelompok pada siklus 1 oleh guru mitra, terlihat ada beberapa aspek yang telah dicapai dengan baik antara lain :
- Guru BK melakukan proses pembelejaran sesuai dengan rencana pelaksanaan layanan dengan baik.
- Guru BK telah memberikan motivasi dan memfasilitasi anggota kelompok untuk berani mengungkapkan pendapatnya.
- Guru BK sudah dapat mencarikan suasana yang kaku dan tidak nyaman dari anggota kelompok dengan memberikan ice breaking.
Adapun kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus 1 berdasarkan masukan Dosen Pembimbing, Guru Pamong dan Guru Mitra adalah :
- Teknik biblio konseling belum terlihat pada bimbingan kelompok siklus 1
- Rapport dengan anggota kelompok belum terjalin dengan baik
- Kegiatan inti sebaiknya lebih dipersiapkan lagi pertanyaan yang akan diajukan pada anggota kelompok.
- Diberikan bacaan baik buku ataupun informasi mengenai hukuman bagi pelaku plagiarisme.
- Guru BK belum berhasil membangun kepercayaan dan rasa nyaman dari anggota kelompok.
b) Refleksi Aktivitas Anggota Kelompok
Berdasarkan bimbingan kelompok yang dilakukan pada siklus 1 oleh observer atau guru Mitra terlihat bahwa ada beberapa aspek yang telah dicapai dengan baik antara lain :
- Anggota kelompok sudah mulai memahami pengertian plagiarisme. Dan dapat menyebutkan perilaku plagiarisme yang sering dilakukan oleh pelajar.
- Anggota kelompok mulai tertarik untuk mempelajari lebih jauh lagi mengenai materi plagiarisme.
- Anggota kelompok dapat ikut berpartisipasi dalam memberikan pendapatnya mengenai permasalahan yang sedang dibahas.
- Ada beberapa anggota kelompok yang tidak fokus dan terlihat bingung ketika diberikan penjelasan mengenai materi plagiarisme.
- Sebagian anggota kelompok masih malu-malu dan lebih banyak diam dalam menyampaikan pendapatnya.
- Pada saat diskusi kelompok hanya sebagian AK yang terlihat aktif memberikan pendapatnya mengenai permasalahan yang diberikan.
- Anggota kelompok hanya memberikan jawaban ketika ditunjuk oleh Guru BK.
Perencanaan Siklus 2
Perencanaan tindakan bimbingan kelompok dalam siklus 2 disusun berdasarkan observasi dan refleksi dari Siklus 2
Pelaksanaan Tindakan Siklus 2
Pelaksanaan tindakan Siklus 2 dilaksanakan dalam satu kali pertemuan pada hari Rabu, 28 Oktober 2020 pukul 14.30 s/d 15.15 WIB dengan semua anggota kelompok hadir. Pelaksanaan bimbingan kelompok dilakukan secara online menggunakan aplikasi Google Meet. Skenario kegiatan sedikit di siklus 1, pada siklus 2 kegiatan inti dibagi menjadi dua tahap, tahap satu dilakukan secara offline dan tahap dua dilakukan secara online. Hal ini bertujuan untuk mengefektifkan waktu yang tersedia.
Pengamatan dan Observasi Siklus 2
Berikut adalah hasil observasi Kegiatan Bimbingan Kelompok Siklus 2.
a. Tabel Hasil Observasi Siswa Siklus 2

b.Tabel Hasil Uji Plagiarisme

Berdasarkan uji plagiarisme pada siklus 2 dengan menggunakan aplikasi secara online maka didapat kesimpulan bahwa terdapat penurunan tingkat plagiarisme anggota kelompok dari siklus 1. ANZ dari 91% (Tertinggi) menjadi 29%(Sedang), GH dari 72%(Tertinggi) menjadi 57%(Tinggi), NDZ dengan tingkat plagiarisme pada siklus 1 90%(Tertinggi) menjadi 78%(Tertinggi), RR memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan yaitu dari 82%(Tertinggi) menjadi 12%(Sedang), SA yang asalnya memperoleh skor error pada siklus 2 berada pada tingkat plagiarisme 51%(Tinggi), sedangkan ZA yang semula 47% tingkat plagiarismenya pada siklus 1 menjadi 0% pada siklus 2 dengan “Tidak ada risiko plagiarisme”
Refleksi Siklus 2
Pada siklus 2 terdapat peningkatkan dalam aktifitas siswa ketika mengikuti bimbingan kelompok. Dan terdapat perbaikan-perbaikan untuk mengatasi kekurangan yang terdapat di Siklus 1
Evaluasi Layanan Bimbingan Kelompok Siklus 2
Berikut merupakan hasil evaluasi terhadap bimbingan kelompok yang telah dilaksanakan

IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dari siklus 1 dan 2, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam bimbingan kelompok dengan materi STOP PLAGIARISME dengan metoda biblio konseling dapat menurunkan tingkat plagiarisme pada 7 siswa kelas X busana SMK Negeri 9 Bandung tahun ajaran 2020/2021
Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan terdapat beberapa saran yaitu :
Kepada guru BK untuk dapat mencoba menerapkan teknik ini bagi peserta didik yang lainnya. Karena masih banyak pelajar yang belum memahami bagaimana teknik mengutip yang baik dan benar dalam mengerjakan tugas sekolah.
Bagi peneliti yang lain disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bimbingan kelompok dengan metoda biblio konseling, karena dalam penelitian ini memiliki kekurangan dan keterbatasan, diharapkan bagi peneliti lain kekurangan ini dapat dijadikan bahan rujukan untuk melakukan penelitian lain selanjutnya dengan lebih baik lagi.
Copyright :
- Shanty Handayani
- Guru BK SMK Negeri 9 Bandung